Pages - Menu

Selasa, 31 Juli 2012

"Ukhti..Kemana Sholat dan Hijabmu..??


Bismillah..

Sungguh miris hati ini ketika ada saudari kita yg mencoba mengajak pada kebaikan utk sholat, malah disewotin dgn ejekan: "Untuk apa sih lu sok ngatur2 gue? atur aja urusan lu sndiri. yang 
begitu tuh yg salah dlam menerjemahkan alquran...".
Astaghfirullah..

Sungguh, saya khawatir, jangan2 kita adalah salah satu yg dimaksud rasulullah dalam sabdanya," Sesungguhnya butanya seseorang adalah bukan buta kedua matanya, tapi buta mata hatinya.."(Muttafaq Alaih).

Siapakah saya, engkau, dia, dan mereka.. sehingga berani bersikap sombong di hadapan Allah Azza Wa Jalla?
Siapakah saya, engkau, dia, dan mereka.. sehingga berani menolak mengenakan jilbab?
Siapakah saya, engkau, dia, dan mereka.. sehingga enggan mengerjakan shalat?

Apakah kita semua lupa bahwa telah datang kepada kita beberapa masa ketika kita tak ada nilainya sama sekali?
Permulaan kita adalah setetes mani. Renungkanlah wajah dan tubuh kita.
Perhatikanlah kekuatan, pendengaran, penglihatan, dan rasio.
Kita yang telah menikmati semua ini, dari apakah asalnya?
Sesungguhnya, asal kita adalah dari setetes mani. Tahukah anda? Dari setets mani ! T.T

Lalu Allah berfirman, “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani)? Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” (QS. Yaasin: 77). Astaghfirullah..:’((

Wahai engkau yg merasa cantik..
Wahai engkau yg merasa tampan..
Wahai engkau yg merasa berotak brilliant..
Wahai engkau yg mengaku keturunan ningrat..
Wahai engkau yg mengaku pembuat gedung2 bertingkat..
Wahai engkau yg mengaku jutawan dan milyader..
Wahai engkau yg bangga dgn mobil mewah, rumah megah, dan uang melimpah..

Sudahkah kau pahami makna Qs.Yaasin ayat 77 diatas…??
Apakah engkau ingin tahu siapakah dirimu yg sebenarnya..???
Baik, aku katakan.
Katakan pada orang-orang yg sombong ketika di dunia, apa asalmu? Dan apa jenismu? Dan katakan padanya, sesungguhnya asalmu dari tanah dan jenismu dari sperma. Asalmu di injak-injak oleh kaki, dan jenismu berasal dari kotoran tubuhmu yg dibersihkan.

“Dan dari apa kamu tumbuh? Katakanlah, dari setetes mani yg hina, lalu Allah menciptakan dan menghidupkannya” (Qs.Abasa,19).

Daaaaannnnnn.....
Wahai, manusia yang berasal dari setetes mani..
Wahai, manusia yang berasal dari seonggok tanah...
Masih beranikah engkau menantang Rabbmu? Siapakah pelindungmu?

Bagaimana mungkin kita berani berkata, “Kalahkanlah aku dulu dengan dalil-dalil, karena aku tidak akan menaati Allah sebelum aku puas terlebih dahulu dengan dalil-dalilmu itu.”

Lalu bagaimana bisa setelah itu kita enak saja berkata, “Buat apa sy sholat tp masih miskin? buat apa sholat kalau tidak muncul dari dalm hati..? Saya tahu pacaran itu dosa, sya tahu bhwa tidak berjilbab itu melanggar aturan islam. Saya tahu itu., tetapi saya jg tak mampu meninggalkannya.”

Hey sahabat2ku..
Siapakah kamu sehingga berani berkata TIDAK kepada Allah?
Siapakah kita sehingga berani melanggengkan kemaksiatan..?
Lihatlah dirimu ! Lihatlah di depan cermin, perhatikan dan pikirkan asal usulmu. PIKIRKAN..!!!
Dahulu kita seperti itu. Hanya setets mani dan seonggok tanah.
Tapi sekarang telah berani berkata, “Tidak, aku belum siap mengenakan jilbab.”
Allah berfirman, “Ketahuilah! Bahwa Ia mempunyai hak menciptakan dan memerintahkan.”(QS. al A’raf: 54).
Zat yang menciptakan kita, Dialah yang memerintahkan kita berjilbab.
Wahai segumpal daging..
Wahai setetes mani..

Marilah kita mengingat asal pertama kalinya. Berawal dari setetes mani, hingga keluar menjadi dua mata, dua telinga, lidah yang bisa berbicara, urat-urat saraf, dan seterusnya. Kemudian ia mampu mendengar, berbicara, dan memiliki kemampuan untuk bergerak dan berpikir.

Siapakah yang menyuruh mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar?
Lalu kau pakai utk melihat apa sepasang matamu..?
Lalu kau pakai utk mendengar apa sepasang telingamu..?
Lalu kau pakai utk berjalan kemana kedua kakimu..?
Lalu kau pakai utk berbuat apa sepasang tanganmu..?
Lalau kau pakai utk mengucap apa mulut dan lidahmu..?

Pernahkah kita memperhatikan betapa jauhnya diri kita dari Allah setelah Dia menciptakan kita? Padahal asal muasal kita adalah setetes mani yang menjijikkan. Setetes mani yang jika terkena udara sedikit saja, niscaya akan rusak dan mati. Setetes mani ini kemudian dijaga oleh Allah sehingga lahirlah diriku, engkau, dia, mereka, dan kita semua.
“Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. al Mu’minuun: 14).

Barakallahufikum..semoga bermanfaat,
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar