Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Cerita ini bermula beberapa tahun yg lalu saat aku silaturahmi kerumah
salah seorang sahabatku di Kota Batik Pekalongan. Saat kami sedang
ngobrol di kamar tamu, sebuah suara lagu tiba-tiba mengalir kenceng dari
dalam kamar salah seorang penghuni rumah. Ketika aku tanya siapa yg
memutar musik kenceng itu, sahabatku menjawab,” dia adek bungsuku yang
laki-laki. Udah pacaran 8 tahun sejak SMP dan sekarang patah hati karena
diputus pacarnya seminggu yang lalu”.
Deggg..kaget diriku
mendengarnya *pura-pura keget persisnya, udah biasa denger yg
beginian..:p*. Sebenarnya bukan karena kaget mendengar orang putus cinta
dan patah hati, tapi kaget mendengar syair lagu yg diputer kenceng
tersebut sebagai pelampiasan kekesalan dan patah hatinya. Diriku
geleng-geleng kepala ke kanan kiri dan keatas bawah mendengarnya ( emang
ada yach geleng2 kepala ke atas n kebawah..? :D ).
Pengin tahu syair lagu apa yg aku maksud..?
Neh diriku putar ulang penggalan syair lagu itu: ( jangan buat ngamen yak..? :D )
Jeng jeng jeng..*backsound mode ON* :
Tapi kau pergi dengan duda anak 3 pilihan ibumu
Hatiku hancur, berserakan berhamburan kayak jeroannya binatang..
Ya sudah, ku menangis seadanya sekuat tenaga..ya sudahlah..
Kau memang setan alas tak punya perasaan,
Hancuuuuuurrrr....
Doaku di akad nikahmu
Semoga si duda diracun orang biar terus mampus..
( Kata sahabatku seh kalau gak salah ini lagunya bang Iwan Fals, gak
tahu deh apa judulnya..*karena bagiku gak penting xixixi* )
Astaghfirullah..terlepas dari apa maksud bang iwan atau si pencipta lagu
tersebut.... Diriku mencoba untuk menggali apa yg terjadi dengan si
‘patah hati’ tersebut. Begitu mengerikannya efek dari seorang yg patah
hati. Sebenernya sih lagu tersebut gak cocok2 amat ama kejadian
sesungguhnya, tp kata adik temenku itu isi lagu tersebut sudah mewakili
rasa sakit hatinya.
Usut punya usut..ternyata dia ditinggalin
pacarnya karena pacarnya akan dinikahkan dengan pemuda pilihan orang
tuanya yg katanya lebih cakep, lebih pinter, lebih kaya, dan
‘lebih-lebih’ yang lain. * yang pasti gak lebih blangsak
tentunya..hehehe*
Nah lho.., Apa yg bisa kita gali dari peristiwa tersebut ?
Ada beberapa hikmah yg bisa kita ambil sebagai pelajaran buat kita, diantaranya:
1. Pacaran itu TIDAK HALAL ! Jadi kalau endingnya adlh tidak
bersatu alias kalian PUTUS, itu lebih baik karena perbuatan
‘Maksiat-maksiat kecil’ terhenti sementara.
2.
Mencintai manusia yg terlalu berlebihan melebihi cinta kepada Allah
dan rasulNya hanya akan membuat dirimu sakit dan terluka. Buktinya..?
tuh ente sudah liat sendiri kasus diatas..:)
3. Kalau
memang Allah tidak berkehendak mereka bukan jodohnya, mau pacaran
bertahun-tahun ampe bulukanpun tetep tidak akan bersatu. Kholash..jodoh
ditangan Allah.
Kalau keadaan sudah seperti itu, lantas apa
yang harus kita perbuat?? Kecewa..? Bunuh diri..? Nangis 3hari 3malam di
goa selarong n gak mau mandi..? atau merancang strategi untuk balas
dendam..??? Ihhh jangan deh. Itu bukan solusi seorang muslim dan
muslimah seperti dirimu.
Sahabat2ku fillah..
Kecewa itu
pasti, tapi jangan sampai membuat dirimu futur. Nangis berhari-hari
sampe tidak makan dan minum kayak ular..?:D. Rasanya tidak perlu ! Mau
bunuh diri..? dengan gantung diri di pohon cabe pake tali sepatu...?:D.
Bunuh diri itu hanyalah perbuatan rendah dan dzalim dan orang yg putus
asa dari rahmat Allah. Atau mau balas dendam..? Ingat, barangsiapa yg
memelihara dendam dalam hatinya, maka dirinya sendiri yg akan menjadi
korban pertamakali.
Kalau hati sudah dipenuhi cinta kepada
makhluk secara berlebihan melebihi cinta kepada Allah,maka bersiaplah
untuk sakit hati. Engkau meyakini sepenuh hati bahawa Allah pasti
menjodohkan dia dengan engkau, lalu bukannya meminta yang terbaik dalam
istikharahmu, tetapi benar-benar ‘menyuruh’ atau 'mendikte' Allah.
Pokoknya, mesti dia Ya Allah.. pokoknya harus dia..! Kalau bukan dia gak
mau !
Maka engkau meminta dengan ‘paksa’, lalu Allah Yang
Maha Baik pun akhirnya memberi juga padamu yang kau minta itu. Maka
yakinkah kamu Allah memberikan dengan kelembutan, atau melemparnya
dengan kemarahan karena niatmu yang sudah terkotori..? Maka bersiaplah
untuk menggigit jari dan menghadapi murkaNya kelak.
Hadapi
patah hati dan kecewa itu dengan kacamata IMAN, jangan pakai kacamata
PERASAAN, dan Kembalilah kepada prinsip islam, bahwa cinta yang benar
hanya akan ditempuh dengan jalan yang benar pula, yaitu Taaruf atau
pernikahan.
Dalam taaruf, jika ada pihak-pihak tertentu yg
merasa keberatan dan ada sesuatu yg tidak membuat sreg dihati, maka
taaruf bisa dihentikan dengan persetujuan kedua belah pihak. Nah lebih
enak kan? Tidak ada sakit hati, tidak ada kecewa, tidak ada dendam.
Karena yg ada adalah proses pencarian dan pertemuan dua karakter manusia
dengan dasar ridho Allah.
Jika bertemu karenaNya, tak bertemupun jg karenaNya.
Subhanallah..begini indahnya islam mengajarkan kepada pemeluknya dalam
mensiasati hubungan lawan jenis agar tidak tejerumus dalam kemaksiatan,
tapi kenapa memilih pacaran...????
Yak..akhirnya berakhir
sudah tulisan singkat ini. Boleh kasih saran tapi dilarang mengkritik,
kalo mau ngasih kripik sih boleh..*terutama kripik singkong..:D *
Sekian dan terimakasih, yuk mari..^.^
Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat,
Banyak sayang dan cinta,
Wassalamualaikum
----------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar